Senin, 19 Mei 2014

Review Film Psikologi berdasarkan Teori Karen Horney



Judul         : The Art Of Getting By
Release      : 28 Juli 2011
Genre        : Drama – Romansa
Durasi       : 83 menit
Pemain      : Freddie Highmore dan Emma Roberts


I.                   Pendahuluan

Karen Horney

Pada mulanya Horney merupakan pengikut Freud, yang kemudian terpengaruh oleh Carl Gustav Jung dan Alfred Adler. Akhirnya dia mengembangkan pendekatan kepribadian yang holistik. Manusia berada dalam satu totalitas pengalaman dan fungsinya, dan bagian-bagian kepribadian seperti fisikokimia, emosi, kognisi, sosial, kultural, spiritual, hanya dapat dipelajari dalam hubungannya satu dengan yang lain sebagai suatu kepribadian yang utuh. Pakar psikoterapi lain seperti Monroe berpendapat teori dan konsep Horney berbeda secara radikal dengan pikiran Freud dan Freudian, sehingga sukar mencari kesejajaran antara keduanya.
Menurut Horney doktrin Freud yg terpenting adalah :
1.      Semua proses dan event psikis bersipat ditentukan.
2.      Semua tingkah laku mungkin ditentukan oleh motivasi tak sadar.
3.      Motivasi yang mendorong manusia adalah motivasi yang bersipat emosional dan nonrasional.

Kecemasan dan konflik
Kecemasan dasar dan permusuhan dasar
Kecemasan dan permusuhan cenderung direpres atau dikeluarkan dari kesdaran karena menunjukan rasa takut bisa membuka kelemahan diri atau menunjukan rasa marah yang beresiko dihukum dan kehilangan cinta dan keamanan.
Konflik interpersonal: kebebasan vs kesepian
Konflik adalah pertentangan antar kekuatan yang berhadapan dalam fungsi manusia yang tidak dapat dihindari.
Horney mengemukakan 10 kebutuhan neurotic yakni kebutuhan yang timbul sebagai akibat dari usaha pemecahan masalah gangguan antar manusia, yaitu :
a)      Kebutuhan kasih sayang dan penerimaan.
b)      Kebutuhan partner yang bersedia mengambil alih kehidupannya.
c)      Kebutuhan membatasi kehidupnan dalam ranah sempit.
d)      Kekuasaan.
e)      Kebutuhan mengeksploitasi orang lain.
f)       Kebutuhan pengakuan sosial atau prestise.
g)      Kebutuhan menjadi pribadi yang dikagumi.
h)      Kebutuhan ambisi dan prestasi pribadi.
i)        Kebutuhan mencukupi diri sendiri dan independensi.
j)        Kebutuhan kesempurnaan dan ketaktercelaan.

Konflik intrapsikis
Proses intrapsikis itu mengembangkan eksistensi dirinya terpisah dari konflik interpersonal. Ada empat konsp diri,tiga konsep subjektif, satu konsep objektif, yaitu:
1.      Diri rendah: konsep yang salah tentang kemampuan diri ,keberhargaan dan kemenarikan diri yang dievaluasi oleh orang lain yang dipercayainya.
2.      Diri nyata: pandangan subjektif bagaimana diri yang sebenarnya.
3.      Diri ideal: pandangan subjektif mengenai diri yang seharusnya.
4.      Diri aktual: kenyataan objektif diri seseorang,fisik dan mental apa adanya tanpa dipengaruhi persepsi orang lain.
Konflik intrapsikis yang  terpenting adalah antara gambaran diri ideal dengan diri yang dipandang rendah. Membuat gambaran bagus mengenai diri sendiri. Diri rendah adalah kecenderungan yang kuat dan irasional untuk merusak gambaran nyata diri.

Diri ideal
Menciptakan suatu gambaran diri ideal, suatu pandangan yang sangat positif mengenai diri yang hanya muncul dalam pikiran/khayalan. Pengidap neurotik mulai percaya bahwa gambaran ideal itu nyata.
Pencrian keagugan neurotik
Pencarian keagungan neurotik adalah  gambaran orang yang menganggap diri ideal itu nyata. Orang sepeti itu membutuhkan :
§  Kebutuhan kesempurnan: merupakan dorongan untuk menggabungkan keseluruhan kepribadian ke dalam diri ideal.
§  Ambisus neurotik: dorongan menjadi superior yang komfulsif.
§  Dorongan untuk balas dendam: merupakan aspek  neurotik yang berbahaya.

Mengatasi konflik
Gaya hubungan interpersonal.
Ada tiga gaya hubungan interprsonal, yaitu: kecenderungan mendekat (toward), kecenderungan menentang (against), dan kecenderungan menjauh (away). Penyebab timbulnya tingkah laku neurotik menurut horney adalah hubungan interpersonal yang salah, karena itu mengatasi tingkah laku neurotik,konflik kecemasan hanya dapat dilakukan melalui perbaikan hubungan interpersonal yang salah itu.

Hubungan interpersonal yang neurotik dan yang normal
Kecenderungan (gaya hubungan interpersonal)
Neurotik/normal
Mendekat orang lain
Kepribadian mengalah
Diltarbelakangi oleh perasaan tidak berdaya
Menentang orang lain
Kepribadian agresif
Diltarbelakangi perasaan bermusuhan, melawan permusuhan orang lain
menjauhi orang lain
kepribadian terpisah
dilatar belakangi perasaan terpisah
Neurotik/tingkah laku konfulsif
kasih sayang dan penerimaan
partner yang kuat
mempersempit lahan hidup
kekuatan
eksploitasi
prestise
penghargaan pribadi
prestasi pribadi
menckupi diri sendiri
kesempurnaan & ketaktersalahan.
Normal/tingkah laku spontan
Bersahabat, percintaan
Kemampuan bertahan hidup dlm masyarakat yg kompetitif
Otonom
tenang


II.                Analisis Film
Judul         : The Art Of Getting By
Release      : 28 Juli 2011
Genre        : Drama – Romansa
Durasi       : 83 menit
Pemain      : Freddie Highmore dan Emma Roberts

Sinopsis:
George Zinayoy (Freddie Highmore) adalah seorang remaja yang brilliant dibidang seni yang unggul dalam sketsa dan grafis hitam putih. Namun kemampuannya itu tak bisa langsung di terima oleh sekolah seusianya karena ia tidak pernah menghasilkan gambar berwarna. Dia cerdas, tetapi cenderung acuh, tidak suka bersosialisasi (menjalin persahabatan), tidak peduli akan apapun dan cenderung sesuka hatinya. Kedua orang tua George sibuk pada pekerjaannya masing-masing. Walaupun setiap malam kedua orang tua George selalu makan bersama, George selalu menghindar dan menyendiri. George sebenarnya supel, tapi dia memilih untuk menjadi pribadi yang introvert dan sulit untuk dimengerti.
George adalah seorang yang pasrah sekali dengan segala sesuatu dihidupnya (menggunakan takdir). Dia percaya sebuah pernyataan bahwa ‘we live and die alone, and everything else is just illusion’; kita hidup dan mati sendiri dan segala sesuatunya adalah ilusi. Sehingga bisa dikatakan dia mengalami krisis identitas atau jati diri yang samar (kebingungan identitas). Dia sering mempertanyakan eksistensi manusia. Untuk apa kita hidup, tujuan hidup, dan kematian itu sendiri. Oleh karena itu, dia bersifat acuh dan tidak peduli dengan keadaan sekitarnya, dan tidak pernah mengerjakan tugas-tugas sekolahnya. Intinya, dia hanya melakukan hal-hal yang dia sukai saja. Di sekolahnya, Goerge mengenal cinta pertamanya, Sally (Emma Roberts) dan sejak berteman dengan Sally, Goerge mulai berani berinteraksi.

Pembahasan dengan Teori Horney:
            Bardasarkan teori Horney seperti yang telah di jelaskan di atas, George memiliki Basic Hostility, karena orang tua George sibuk bekerja dan George adalah anak semata wayang akhirnya timbul lah Basic Anciety karena ia tidak dapat mengapresiasikan perasaannya. Disinilah George mengalami konflik interpersonal (kebebasan vs kesepian).
            George juga memiliki kecenderungan mengasingkan diri dan menjauhi orang lain. George sangat menghindari bersosialisasi. Hal ini dapat dilihat dari kesehariannya George yang tidak memiliki teman, sering memisahkan diri, memilih untuk menjadi introvert dan sulit dimengerti, menolak untuk melakukan sosialisasi dengan lingkungannya.
            Dalam hal tersebut George memiliki beberapa kebutuhan neurotic. Pada point kebutuhan kasih sayang dan penerimaan, pada point ini George memang kurang kasih sayang dan perhatian dari kedua orang tuanya. Pada point kebutuhan partner yang bersedia mengambil alih kehidupannya, George tidak memiliki partner yang berarti dalam hidupnya. Karena George tidak memili teman. Pada point membatasi kehidupan dalam ranah sempit, George tidak mampu keluar dari ruang lingkupnya yang sempit, George selalu bertahan di comfort zone-nya dengan pulpen dan kertas. George tidak memiliki kekuasaan dan kemampuan mengeksploitasi orang lain. George juga tidak memiliki pengakuan social dikalangan teman-teman sekolahnya, tidak ingin menjadi pibadi yang dikagumi (tidak menjadi apa-apa), tidak memiliki ambisi dan hanya beranggapan bahwa hidupnya hanyalah takdir dan tidak harus berbuat apa-apa.
            Dalam sifat George, ia memiliki satu dari tiga pertahanan diri (coping) yang sangat dominant yaitu kebutuhan untuk membatasi hidupnya dalam lingkup yang sempit dan menjauhi serta menghindar dari orang lain (away).
            Semenjak George berkenalan dengan teman sekelasnya, Sally, George jatuh cinta pada Sally dan Sally membuat George sedikit demi sedikit berani membuka diri dan bersosialisasi. Pada saat ibunya Sally mengadakan pesta, George turut hadir pada pesta tersebut dan George mulai memiliki dua teman baru dan betapa terkejutnya karena undangan pada pesta tersebut menggunakan gambar hasil desain tangan George dan George mulai memiliki kebutuhan neurotic yang cukup terpenuhi.
George memiliki konflik intrapsikis dengan Sally yang termasuk pada point diri rendah, George memiliki konsep yang salah tentang kemampuan diri, keberhargaan, dan kemanarikan yang di evaluasi oleh Sally. Pada point diri ideal megenai pandangan diri yang sebenarnya juga di evaluasi oleh Sally terhadap George. Dari konflik intrapsikis tersebut, George mampu berubah menjadi diri ideal. George menunjukannya dengan ia harus belajar untuk kelulusannya tahun ini serta pada mata kuliah seni yang sebenarnya sudah menjadi bakatnya pun tetap di asah demi kelulusannya tersebut. George jadi seorang yang rajin mengerjakan soal-soal dari gurunya dan George pun lulus serta menjadi orang yang tidak mengukur dengan takdir.
 
III.             Kesimpulan
George yang pada awalnya mengalami krisis identitas, setelah bertemu dengan Sally, ia baru menemukan jati dirinya dan apa yang harus ia perbuat dan tidak lagi mengukur kehidupan dengan takdir. Menurut saya mengenai teori kepribadian ini memang sangat Freudian karena banyak dari factor ketidak sadaran, serta teori ini melengkapi teori dari Freud. Yang saya pelajari dalam teori ini adalah manusia harus mampu melawan ketidaksadaran dan mampu merubah diri yang sebelumnya mengalami krisis neurotic dan merubah dirinya menjadi diri ideal.

IV.             Referensi
Feist, Jess dan Feist, Gregory J. 2010. Psikologi dan pengembangan diri. Salemba Humanika.





           
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar