Judul :
The Art Of Getting By
Release : 28 Juli 2011
Genre : Drama – Romansa
Durasi : 83 menit
Pemain : Freddie Highmore dan Emma Roberts
Release : 28 Juli 2011
Genre : Drama – Romansa
Durasi : 83 menit
Pemain : Freddie Highmore dan Emma Roberts
I.
Pendahuluan
Karen Horney
Pada mulanya Horney merupakan pengikut Freud, yang kemudian
terpengaruh oleh Carl Gustav Jung dan Alfred Adler. Akhirnya dia mengembangkan
pendekatan kepribadian yang holistik. Manusia berada dalam satu totalitas pengalaman dan
fungsinya, dan bagian-bagian kepribadian seperti fisikokimia, emosi, kognisi,
sosial, kultural, spiritual, hanya dapat dipelajari dalam hubungannya satu
dengan yang lain sebagai suatu kepribadian yang utuh. Pakar psikoterapi lain
seperti Monroe berpendapat teori dan konsep Horney berbeda secara radikal
dengan pikiran Freud dan Freudian, sehingga sukar mencari kesejajaran antara
keduanya.
Menurut
Horney doktrin Freud yg terpenting adalah :
1.
Semua proses dan event psikis
bersipat ditentukan.
2.
Semua tingkah laku mungkin
ditentukan oleh motivasi tak sadar.
3.
Motivasi yang mendorong manusia
adalah motivasi yang bersipat emosional dan nonrasional.
Kecemasan
dan konflik
Kecemasan dasar dan permusuhan dasar
Kecemasan dan permusuhan cenderung direpres atau dikeluarkan
dari kesdaran karena menunjukan rasa takut bisa membuka kelemahan diri atau
menunjukan rasa marah yang beresiko dihukum dan kehilangan cinta dan keamanan.
Konflik interpersonal: kebebasan vs
kesepian
Konflik
adalah pertentangan antar kekuatan yang berhadapan dalam fungsi manusia yang
tidak dapat dihindari.
Horney
mengemukakan 10 kebutuhan neurotic yakni kebutuhan yang timbul sebagai akibat
dari usaha pemecahan masalah gangguan antar manusia, yaitu :
a)
Kebutuhan kasih sayang dan
penerimaan.
b)
Kebutuhan partner yang bersedia
mengambil alih kehidupannya.
c)
Kebutuhan membatasi kehidupnan dalam
ranah sempit.
d)
Kekuasaan.
e)
Kebutuhan mengeksploitasi orang lain.
f)
Kebutuhan pengakuan sosial atau prestise.
g)
Kebutuhan menjadi pribadi yang
dikagumi.
h)
Kebutuhan ambisi dan prestasi
pribadi.
i)
Kebutuhan mencukupi diri sendiri dan
independensi.
j)
Kebutuhan kesempurnaan dan
ketaktercelaan.
Konflik intrapsikis
Proses intrapsikis itu mengembangkan eksistensi dirinya
terpisah dari konflik interpersonal. Ada empat konsp diri,tiga konsep
subjektif, satu konsep objektif, yaitu:
1.
Diri rendah: konsep yang salah
tentang kemampuan diri ,keberhargaan dan kemenarikan diri yang dievaluasi oleh
orang lain yang dipercayainya.
2.
Diri nyata: pandangan subjektif
bagaimana diri yang sebenarnya.
3.
Diri ideal: pandangan subjektif
mengenai diri yang seharusnya.
4.
Diri aktual: kenyataan objektif diri
seseorang,fisik dan mental apa adanya tanpa dipengaruhi persepsi orang lain.
Konflik intrapsikis yang terpenting adalah antara
gambaran diri ideal dengan diri yang dipandang rendah. Membuat gambaran bagus
mengenai diri sendiri. Diri rendah adalah kecenderungan yang kuat dan irasional
untuk merusak gambaran nyata diri.
Diri
ideal
Menciptakan suatu gambaran diri ideal, suatu pandangan yang
sangat positif mengenai diri yang hanya muncul dalam pikiran/khayalan. Pengidap
neurotik mulai percaya bahwa gambaran ideal itu nyata.
Pencrian
keagugan neurotik
Pencarian
keagungan neurotik adalah gambaran orang yang menganggap diri ideal itu
nyata. Orang sepeti itu membutuhkan :
§ Kebutuhan
kesempurnan: merupakan dorongan untuk menggabungkan keseluruhan kepribadian ke
dalam diri ideal.
§ Ambisus
neurotik: dorongan menjadi superior yang komfulsif.
§ Dorongan
untuk balas dendam: merupakan aspek neurotik yang berbahaya.
Mengatasi
konflik
Gaya
hubungan interpersonal.
Ada
tiga gaya hubungan interprsonal, yaitu: kecenderungan mendekat (toward), kecenderungan menentang (against), dan kecenderungan menjauh (away). Penyebab timbulnya tingkah
laku neurotik menurut horney adalah hubungan interpersonal yang salah, karena
itu mengatasi tingkah laku neurotik,konflik kecemasan hanya dapat dilakukan
melalui perbaikan hubungan interpersonal yang salah itu.
Hubungan
interpersonal yang neurotik dan yang normal
Kecenderungan
(gaya hubungan interpersonal)
|
|||
Neurotik/normal
|
Mendekat
orang lain
Kepribadian
mengalah
Diltarbelakangi
oleh perasaan tidak berdaya
|
Menentang
orang lain
Kepribadian
agresif
Diltarbelakangi
perasaan bermusuhan, melawan permusuhan orang lain
|
menjauhi
orang lain
kepribadian
terpisah
dilatar
belakangi perasaan terpisah
|
Neurotik/tingkah
laku konfulsif
|
kasih
sayang dan penerimaan
partner
yang kuat
mempersempit
lahan hidup
|
kekuatan
eksploitasi
prestise
penghargaan
pribadi
|
prestasi
pribadi
menckupi
diri sendiri
kesempurnaan
& ketaktersalahan.
|
Normal/tingkah
laku spontan
|
Bersahabat,
percintaan
|
Kemampuan
bertahan hidup dlm masyarakat yg kompetitif
|
Otonom
tenang
|
II.
Analisis
Film
Judul :
The Art Of Getting By
Release : 28 Juli 2011
Genre : Drama – Romansa
Durasi : 83 menit
Pemain : Freddie Highmore dan Emma Roberts
Release : 28 Juli 2011
Genre : Drama – Romansa
Durasi : 83 menit
Pemain : Freddie Highmore dan Emma Roberts
Sinopsis:
George Zinayoy (Freddie Highmore) adalah
seorang remaja yang brilliant
dibidang seni yang unggul dalam sketsa dan grafis hitam putih. Namun
kemampuannya itu tak bisa langsung di terima oleh sekolah seusianya karena ia
tidak pernah menghasilkan gambar berwarna. Dia cerdas, tetapi cenderung acuh,
tidak suka bersosialisasi (menjalin persahabatan), tidak peduli akan apapun dan
cenderung sesuka hatinya. Kedua orang tua George sibuk pada pekerjaannya
masing-masing. Walaupun setiap malam kedua orang tua George selalu makan
bersama, George selalu menghindar dan menyendiri. George sebenarnya supel, tapi
dia memilih untuk menjadi pribadi yang introvert dan sulit untuk dimengerti.
George adalah seorang yang pasrah sekali
dengan segala sesuatu dihidupnya (menggunakan takdir). Dia percaya sebuah
pernyataan bahwa ‘we live and die alone,
and everything else is just illusion’; kita hidup dan mati sendiri dan
segala sesuatunya adalah ilusi. Sehingga bisa dikatakan dia mengalami krisis
identitas atau jati diri yang samar (kebingungan identitas). Dia sering
mempertanyakan eksistensi manusia. Untuk apa kita hidup, tujuan hidup, dan
kematian itu sendiri. Oleh karena itu, dia bersifat acuh dan tidak peduli
dengan keadaan sekitarnya, dan tidak pernah mengerjakan tugas-tugas sekolahnya.
Intinya, dia hanya melakukan hal-hal yang dia sukai saja. Di sekolahnya, Goerge
mengenal cinta pertamanya, Sally (Emma Roberts) dan sejak berteman dengan
Sally, Goerge mulai berani berinteraksi.
Pembahasan
dengan Teori Horney:
Bardasarkan teori Horney seperti
yang telah di jelaskan di atas, George memiliki Basic Hostility, karena orang tua George sibuk bekerja dan George
adalah anak semata wayang akhirnya timbul lah Basic Anciety karena ia tidak dapat mengapresiasikan perasaannya.
Disinilah George mengalami konflik interpersonal (kebebasan vs kesepian).
George juga memiliki kecenderungan
mengasingkan diri dan menjauhi orang lain. George sangat menghindari
bersosialisasi. Hal ini dapat dilihat dari kesehariannya George yang tidak
memiliki teman, sering memisahkan diri, memilih untuk menjadi introvert dan sulit
dimengerti, menolak untuk melakukan sosialisasi dengan lingkungannya.
Dalam hal tersebut George memiliki
beberapa kebutuhan neurotic. Pada point kebutuhan kasih sayang dan penerimaan,
pada point ini George memang kurang kasih sayang dan perhatian dari kedua orang
tuanya. Pada point kebutuhan partner yang bersedia mengambil alih kehidupannya,
George tidak memiliki partner yang berarti dalam hidupnya. Karena George tidak
memili teman. Pada point membatasi kehidupan dalam ranah sempit, George tidak
mampu keluar dari ruang lingkupnya yang sempit, George selalu bertahan di comfort zone-nya dengan pulpen dan
kertas. George tidak memiliki kekuasaan dan kemampuan mengeksploitasi orang
lain. George juga tidak memiliki pengakuan social dikalangan teman-teman sekolahnya,
tidak ingin menjadi pibadi yang dikagumi (tidak menjadi apa-apa), tidak
memiliki ambisi dan hanya beranggapan bahwa hidupnya hanyalah takdir dan tidak
harus berbuat apa-apa.
Dalam sifat George, ia memiliki satu
dari tiga pertahanan diri (coping) yang
sangat dominant yaitu kebutuhan untuk membatasi hidupnya dalam lingkup yang
sempit dan menjauhi serta menghindar dari orang lain (away).
Semenjak George berkenalan dengan
teman sekelasnya, Sally, George jatuh cinta pada Sally dan Sally membuat George
sedikit demi sedikit berani membuka diri dan bersosialisasi. Pada saat ibunya
Sally mengadakan pesta, George turut hadir pada pesta tersebut dan George mulai
memiliki dua teman baru dan betapa terkejutnya karena undangan pada pesta
tersebut menggunakan gambar hasil desain tangan George dan George mulai
memiliki kebutuhan neurotic yang cukup terpenuhi.
George
memiliki konflik intrapsikis dengan Sally yang termasuk pada point diri rendah,
George memiliki konsep yang salah tentang kemampuan diri, keberhargaan, dan
kemanarikan yang di evaluasi oleh Sally. Pada point diri ideal megenai
pandangan diri yang sebenarnya juga di evaluasi oleh Sally terhadap George.
Dari konflik intrapsikis tersebut, George mampu berubah menjadi diri ideal.
George menunjukannya dengan ia harus belajar untuk kelulusannya tahun ini serta
pada mata kuliah seni yang sebenarnya sudah menjadi bakatnya pun tetap di asah
demi kelulusannya tersebut. George jadi seorang yang rajin mengerjakan
soal-soal dari gurunya dan George pun lulus serta menjadi orang yang tidak
mengukur dengan takdir.
III.
Kesimpulan
George
yang pada awalnya mengalami krisis identitas, setelah bertemu dengan Sally, ia
baru menemukan jati dirinya dan apa yang harus ia perbuat dan tidak lagi
mengukur kehidupan dengan takdir. Menurut saya mengenai teori kepribadian ini
memang sangat Freudian karena banyak dari factor ketidak sadaran, serta teori
ini melengkapi teori dari Freud. Yang saya pelajari dalam teori ini adalah
manusia harus mampu melawan ketidaksadaran dan mampu merubah diri yang
sebelumnya mengalami krisis neurotic dan merubah dirinya menjadi diri ideal.
IV.
Referensi
Feist,
Jess dan Feist, Gregory J. 2010. Psikologi
dan pengembangan diri. Salemba Humanika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar